Senin, 23 Juli 2012

KURANG TIDUR MERANGSANG TIMBUNAN LEMAK

Bukan sekadar mengistirahatkan tubuh. Tidur menjadi terapi terbaik yang mendukung kualitas kesehatan jangka panjang. 

Menurut penelitian terbaru dari Finlandia, orang yang tidur kurang dari enam jam per hari rentan mengalami kenaikan berat badan yang memicu gangguan kesehatan seius. 
Selasa, 24 Juli 2012, 13:11 WIB
Kualitas tidur buruk terkait dengan peningkatan risiko kesehatan. (inmagine)
Kurang tidur mengganggu proses metabolisme yang menyebabkan timbunan lemak meningkat. Berikut empat efek buruk kurang tidur bagi tubuh, seperti dilansir Fox News. 

Hanya sedikit lemak yang terbakarPara peneliti meminta sekelompok responden untuk tidur selama 12 jam, dan tidak diperkenankan tidur pada hari berikutnya. Hasilnya, kemampuan tubuh mereka untuk membakar lemak menurun lima persen dibandingkan saat mereka cukup tidur.

Makan jadi lebih banyakOrang yang kurang tidur cenderung lebih banyak ngemil di tengah malam dan memilih makanan tinggi karbohidrat tinggi sebagai santapan. Kabar buruknya, otak mereka juga merespons makanan berlemak menjadi lebih menggiurkan.

Selalu merasa laparTubuh yang kurang beristirahat akan melepaskan hormon ghrelin dan menurunkan produksi leptin. Ghrelin adalah hormon yang membuat nafsu makan meningkat dan memproduksi lemak. Sementara leptin, yang banyak diproduksi pada malam hari, bertugas mengirim sinyal berhenti makan pada tubuh.

Lebih banyak habiskan waktu untuk makan
Meskipun belum terbukti secara klinis, sebagian pakar percaya bahwa tubuh yang kurang tidur (terjaga dua jam lebih lama) akan merasa membutuhkan lebih banyak makanan. Tidur kurang berpotensi meningkatkan asupan makanan berlemak sekitar dua persen.




Sumber   : http://life.viva.co.id/news/read/338287-kurang-tidur-merangsang-timbunan-lemak?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

0 komentar:

Posting Komentar